ddddd
Bagaikan nektar yang mengalir dari sebuah musim semi

pada sebuah wajah gunung bersalju,

dari beberapa alam tertinggi jauh diatasnya,

dengan kegiatan tanpa upaya dan kerinduan tepat nan mendalam

tetesan demi tetesan surgawi, tiap-tiapnya tulen dan murni,

Engkau melintasi ratusan bulan dan tahun di pegunungan serta berbagai dataran,

untuk hadir mengalir deras, mengalir ke tanah harapan kami.

Mengalir di sepanjang berbagai aspirasi yang Engkau gelar,

digelar pada sepanjang arus banyak kehidupan

dari beberapa tempat yang sepenuhnya samar bagi kami,

Engkau memberikan kehangatan yang lembut dan memelihara kami.

Sejak itu, tunas muda batin-batin bajik yang rapuh

telah mekar dengan dedaunan dan buahnya,

dan tanah yang terbakar oleh ledakan kemarau panjang

menjadi permata hijau yang hidup.

Pada saat seekor singa salju mengaum di atas sebuah puncak bersalju

sebuah suara yang seketika mengirimkan kepingan salju halus

dalam sebuah hembusan yang berpusar.

Pada saat Engkau tiba pada tahun sebelas-sepuluh

auman sang singa akan keagungan namaMu berkobar seterusnya,

menyebarkan kecemerlangan abadinya beserta berkah-berkah yang tiada tara.

Siang dan malam, selama sembilan ratus tahun,

menggetarkan hati mereka yang disertai keyakinan,

mengusir lelap kami dalam ketidak-tahuan

dan menenangkan ombak-ombak pemikiran yang mengacaukan samudra batin kami.

Disertai dentuman suaranya yang menakutkan,

Mereka yang angkuh menjadi bungkam dan tenang.

Karena Engkau di sini, kami takut menghadapi wajah murka samudra samsara.

Karena Engkau di sini, kami mengetahui bahwa terdapat akhir dari penderitaan ini.

Sang dunia, suaranya bangkit dalam tangisan kelahiran dan kematian, jatuh diam.

Aktifitas bajikMu berpadu sempurna

dengan langit yang biru gelap sebagaimana mahkota cemerlangMu.

Hati agungMu, bagaikan sebuah kemegahan mandala angin,

menjaga dunia ini selalu berputar.

O Karmapa, Engkau yang beraktifitas,

Aku adalah semua yang Engkau miliki

dan Engkau adalah segalanya yang aku miliki